Widget edited by super-bee Widget edited by de-chieka

Minggu, 25 Desember 2011

AQ sepi BUKAN sendiri

berteriak ku di gedung goyah ini
menutup kerisauan dengan harapan yang selalu semu
ingin ada suara menemani dalam keheningan yang terasa semakin pekat
aku sepi bukan sendiri
ada kau dan merekapun tak pelik membuat keriuhan di jiwa
aku sepi dan bukan sendiri
tertatih ku mengeja bait-bait puisi tentang cinta
mengambarkan ke hampaan yang berbinasa

Aku ngin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga
jika ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh

bait demi bait nya semakin merisauan hatiku
bukan gelas yang ingin kupecah dan meramaikan suasana
bukan lari yang ku ingin saat berat
hanya saja aku ingin mencari keramaian
kebisingan dan hingar bingar kehidupan
aku sepi dan bukan sendiri
aku hanya sepi !!

menatap indah misteri malam ini

Dalam gurau sang malam aku tertawa
bukan karena kelucuan namun karena keharuan
dalam gelapnya yang mengakar ia masih mampu meneduhkan bumi
yang siang tadi di sesakkan terik sang mentari

Dalam menusuk nya dingin aku pun tersenyum
bukan karena ada yang indah namun karena merasa wah
setelah menyengatnya panas siang yang telah berlalu
sang dingin mampu mengoyongkan diri
untuk menyegarkan tubuh-tubuh yang dilanda penat

dan kini
dalam sebuah nyanyian sang rembulan aku terhnayut
bukan karena kesyahduan nya
namun karena sesuatu yang tak bisa ku sebut namun
amat sangat indah terasa yaitu harapan kecerahan dunia
melebihi cerah hari ini

Yang tak kutahu cinta itu begini


hingga sang malam menuju pusat  peraduan nya
dan sang fajar menyingsing dari singgasana nya
aku masih disini berharap dalam keinginan
bukan karena ada sesuatu yang indah yang ku tunggu
namun ada satu impian yang ku bangun
yang dikala ku bangun besok kau ada bersama keluarga itu
menyatakan ikrar dalam indahnya dunia yang tak begitu luas ini